Jumat, 16 September 2016

Rasa Patriotisme

Pertempuran Thermopylae (/θərˈmɒpɪl/ thər-MOP-i-lee; bahasa Yunani: μάχη τῶν Θερμοπυλῶν, machē tōn Thermopylōn) adalah pertempuran antara persekutuan negara kota Yunani, dipimpin oleh Raja Leonidas dari Sparta, melawan Kekaisaran Persia pimpinan Xerxes I selama tiga hari, pada invasi kedua Persia ke Yunani. Pertempuran ini terjadi berbarengan dengan pertempuran laut di Artemision, pada Agustus atau September 480 SM, di celah pesisir sempit Thermopylae ('Gerbang Panas'). Invasi Persia ini adalah tanggapan yang tertunda atas kekalahan pada invasi pertama Persia ke Yunani, yang berujung pada kemenangan Athena dalam Pertempuran Marathon pada 490 SM. Xerxes mengumpulkan pasukan darat dan angkatan laut yang besar untuk menaklukan seluruh Yunani. Jenderal Athena, Themistokles mengusulkan agar pasukan Yunani menghalangi gerak maju pasukan Persia di celah Thermopylae, dan pada saat yang sama menghalangi armada persia di Selat Artemision.
Pasukan Yunani sebanyak 7.000 orang berarak ke utara untuk menghalangi celah pada musim panas 480 SM. Pasukan Peria, yang oleh sumber-sumber kuno disebut berjumlah lebih dari jutaan namun kini diduga berjumlah jauh lebih sedikit (beragam angka diusulkan oleh para sejarawan antara 100,000 dan 150,000),[5][6] tiba di celah pada akhir Agustus atau awal September. Pasukan Yunani yang kalah jumlah menahan pasukan Persia selama tujuh hari (termasuk tiga hari pertempuran) sebelum barisan belakangnyanya dihancurleburkan dalam salah satu perjuangan terakhir paling terkenal dalam sejarah. Selama dua hari penuh pertempuran, pasukan kecil yang dipimpin Raja Leonidas I dari Sparta menghalangi satu-satunya jalan yang dapat dilalui oleh pasukan besar Persia. Setelah hari kedua pertempuan, seorang penduduk lokal bernama

 Leonidas


Ephialtes mengkhianati pasukan Yunani dengan memberitahu jalan kecil ke balik garis pertahanan Yunani. Leonidas, menyadari bahwa pasukannya akan terkepung, menyuruh sebagian besar tentaranya pergi sedangkan dirinya tetap bertahan bersama 300 tentara Sparta, 700 tentara Thespiai, 400 tentara Thebes dan mungkin beberapa ratus tentara lainnya. Pada akhirnya sebagian besar tentara Yunani terbunuh.
Setelah pertempuran ini, armada Yunani, di bawah komando politisi Athena Themistokles, di Artemision memperoleh kabar kekalahan di Thermopylae. Karena strategi Yunani membutuhkan pertahanan di Thermopylae dan Artemision, sedangkan Thermopylae tak dapat dipertahankan, maka armada Yunai pun memutuskan untuk mundur ke Salamis. Pasukan Persia menyerbu Boiotia lalu menaklukan Athena yang penduduknya sebelumnya telah dievakuasi. Armada Yunani, menginginkan kemenangan atas armada Persia, memutuskan untuk menyerang dan akhirnya berhasil mengalahkan armada Persia dalam Pertempuran Salamis pada akhir 480 SM. Takut terjebak di Eropa, Xerxes pun mundur bersama sebagian besar pasukannya ke Asia (banyak tentaranya yang kemudian tewas akibat kelaparan dan penyakit), meinggalkan Mardonios untuk tetap meneruskan penaklukan atas Yunani. Setahun kemudian, pasukan Yunani secara telak mengalahkan pasukan Persia pada Pertempuran Plataia, dengan demikian mengakhiri invasi Persia.
Pra penulis kuno dan modern menggunakan Pertempuran Thermopylae sebagai contoh kekuatan patriotik dalam mempertahankan tanah air. Keunggulan awal pasukan Yunani pada Pertempuran Thermopylae juga digunakan sebagai contoh keuntungan yang diperoleh melalui latihan, perlengkapan, dan pemanfaatan medan secara baik sebagai pengganda kekuatan dan telah menjadi simbol keberanian melawan sesuatu yang nampak lebih kuat.

Minggu, 11 September 2016

Dandelion

Randa Tapak atau Dandelion adalah bagian dari Taraxacum, sebuah genus besar dalam keluarga Asteraceae. Nama Randa Tapak sendiri biasa digunakan untuk merujuk kepada sebuah tumbuhan yang memiliki "bunga" yang memiliki "bunga-bunga" kecil yang terbang ditiup angin. Asal asli dari tumbuhan ini adalah Eropa dan Asia, namun sudah menyebar ke segala tempat. Yang disebut sebagai bunga dari tumbuhan ini menjadi semacam jam hayati yang secara teratur melepaskan banyak bijinya. Biji-biji ini sesungguhnya adalah buahnya.

Bunga dandelion dengan tangkainya yang kecil dan sederhana dapat tumbuh di mana saja, tergantung dimana benihnya jatuh. Serpihan-serpihan kecil bunganya yang ringan akan terbang terbawa angin dan menyebar kemana pun ia mau, yang akhirnya akan tumbuh menjadi bunga baru di tempat ia jatuh dan membawa kehidupan baru.
Bunga dandelion, terlihat sangat rapuh, namun sangat kuat, sangat indah, dan memiliki arti yang dalam. Kuat menentang angin, terbang tinggi dan menjelajah angkasa, dan akhirnya hingga di suatu tempat untuk tumbuh menjadi kehidupan baru.
Ya, itulah inti dari kehidupan bunga dandelion yang menyimpan arti yang cukup dalam. Terbang tinggi dan menjelajah angkasa, maksudnya tetap berusaha untuk mengejar dan menggapai cita-cita kita yang mungkin akan berbatu-batu jalannya, namun tidak berhenti untuk mengejar cita-cita tersebut. Jatuh di suatu tempat dan membawa kehidupan baru maksudnya, perbaikilah kondisi lingkungan dimana pun kita berada, bawalah kebahagiaan dimanapun kita berada.Dandelion mengandung filosofi bunga bahwa seseorang harus mudah beradaptasi dan jangan takut berkelana kemana saja. Dimanapun berada, seseorang harus tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya seperti bunga dandelion ini..

Add caption
Yg ini gambar benih dandelion...



Image result for dandelion








Yg ini gambar bunga dandelion...
Image result for dandelion

Yang mana yg bagus menurut anda , dan yang memiliki makna.Itu tergantung pilihan sendiri.
Tulis di komentar y ......

Terimakasih...